MARS PMII

Inilah kami wahai Indonesia Satu barisan dan satu cita Pembela bangsa, penegak agama Tangan terkepal dan maju kemuka Habislah sudah masa yang suram Selesai sudah derita yang lama Bangsa yang jaya Islam yang benar Bangun tersentak dari bumiku subur *Reff : Denganmu PMII Pergerakanku Ilmu dan bakti, ku berikan Adil dan makmur kuperjuangkan Untukmu satu tanah airku Untukmu satu keyakinanku Inilah kami wahai Indonesia Satu angkatan dan satu jiwa Putera bangsa bebas meerdeka Tangan terkepal dan maju kemuka Denganmu PMII Pergerakanku Ilmu dan bakti, ku berikan Adil dan makmur kuperjuangkan Untukmu satu tanah airku Untukmu satu keyakinanku

Rabu, 21 Desember 2011

PMII Ahmad Dahlan advokasi PNPM-MD di Banyuurip

Purworejo, MAHASISWA dikenal sebagai kader muda yang kritis terhadap kebijakan pemerintah yang bersifat politis dan sosial. Namun, seiring perjalanan waktu, sifat kritis mahasiswa seakan-akan tak dibarengi bukti nyata di lapangan. Timbullah anggapan “mahasiswa cuma bisa bicara”. Bahkan ada yang sinis menyatakan mahasiswa adalah aktor anarkisme.

Anggapan ini ternyata tidak selamanya benar. Masih ada sebagian mahasiswa yang masih sadar akan peran dan tanggungjawabnya sebagai bagian dan penggerak perubahan dalam masyarakat. Terbukti, sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiayah Purworejo (UMP) yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Ahmad Dahlan pada Selasa, 20/12/2011 melakukan advokasi pada Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas Usulan Kecamatan Banyuurip di SMP Negeri 9 Purworejo.

MAD Prioritas Usulan merupakan forum tertinggi dalam PNPM-MD. Forum ini membahas dan mengesahkan usulan desa yang akan didanai. MAD yang melibatkan sedikitnya 162 orang wakil desa partisipasi ini juga dihadiri oleh tim peninjau yang terdiri dari TK PNPM-MD Kabupaten, FASKAB Purworejo, Muspika, Instansi Sektoral Kecamatan, Tim Verivikasi dan Tim PNPM-MD Kecamatan Banyuurip, serta tim independen.

Mahasiswa dalam hal ini bertindak sebagai tim independen dan pengawas yang mendampingi proses pemungutan dan penghitungan suara. Dalam kesempatan ini Ketua Umum PMII Komisarriat Ahmad Dahlan Mohammad Amir Mahmud menyatakan “PNPM-MD merupakan program pemerintah yang memakan dana yang tidak sedikit, untuk anggaran tahun 2012 saja pemerintah menggelontorkan dana sekitar Rp 15 triliun, atau Rp 4 triliun lebih besar disbanding 2011 yang sebesar Rp 11 triliun. Ini tentunya butuh pengawalan dan pengawasan yang ketat dalam pelaksanaanya”.

Menurut dia, sebagai program yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat disini mahasiswa memiliki tanggungjawab sosial untuk benar-benar ikut serta dalam pengabdian masyarakat secara langsung,tidak hanya berkutat didalam kampus saja. “Dan apa yang kami lakukan pada MAD ini adalah awal dari proses kita dalam advokasi dan akan kita lanjutkan dengan pengawalan pada proses pelaksanaan selanjutnya. Dan semoga kegiatan kami bisa menjadi contoh bagi teman-teman mahasiswa yang lain khususnya mahasiswa UMP”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar